Oleh-oleh apa yang akan Anda bawa pulang ke rumah jika Anda berkunjung ke Kota atau daerah yang baru. Salah satunya jika Anda ke Kota Banda Aceh, maka Anda bisa membeli Kopiah Riman yang menjadi salah satu icon oleh-oleh khas Banda Aceh. Desa Dayah Adat di Kabupaten Pidie, Banda Aceh merupakan pusat dari pembuatan Kopiah Riman. Jika Anda dari pusat kota, maka Anda hanya perlu waktu 3 jam menuju tempat pusat Kopiah Riman ini.
Pembuatan Kopiah Riman dibuat dengan cara tradisional yang memakan waktu hampir 1 bulan lamanya. Terbuat dari serat pohon aren yang memang banyak tumbuh di kabupaten Pidie. Dalam sejarahnya, Kopiah Riman ini sudah sejak zaman Sultan Iskandar Muda pada tahun 1985. Kemudian dalam perkembangannya, peminatnya semakin tinggi sehingga dijadikan komoditas Kopiah Riman sebagai salah satu oleh-oleh khas Aceh dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakatnya.
Yuk cek tarif Harga satu Kopiah itu berapa?
Ternyata, harga Kopiah Rima beragam sesuai bentuk pola, waktu pengerjaan, dan bahan baku yang digunakan. Harga per satu buah Kopiah berkisar dari Rp 80.000 sampai Rp 500.000. Meskipun termasuk produk lama, namun eksistensinya masih populer hingga saat ini. Di era Modern, Kopiah Riman digunakan oleh para pejabat di Aceh, khususnya jika ada perayaan kegiatan tertentu. Namun, penggunaan biasa juga dipakai jika masyarakat pergi ke Masjid.
Kota Banda Aceh merupakan pusat ibukota yang memiliki banyak fungsi untuk pelayanan pemerintahan dan masyarakat. Kota Banda Aceh juga merupakan pintu gerbang Indonesia dari bagian Barat yang dapat dilewati jalur darat, laut, dan udara. Lokasi Banda Aceh yang strategis tentu menjadi kawasan yang tepat untuk pengembangan, sehingga berpeluang juga untuk mendatangkan investor di Kota Banda Aceh.
Sektor unggulan Kota Banda Aceh yang dapat menarik para investor diantaranya yaitu perdagangan, industri, infrastruktur, energi, jasa dan koperasi, pariwisata, perikanan, dan kelautan. Salah satu yang bisa diunggulkan yaitu dalam sektor jasa dan industri. Banda Aceh yang merupakan pusat kota tentu memerlukan pelayanan atau produk jasa yang dapat mempermudah dan mempercepat pertumbuhan ekonominya.
Sektor Jasa dalam pengiriman barang memiliki peluang dan potensi yang besar untuk masyarakat di daerah perkotaan Banda Aceh. Tingginya intensitas jual beli antara produsen dan konsumen, tentu memerlukan jasa pengiriman barang yang menjadi titik temu keduanya. Anda bisa mengirimkan barang Anda dari Aceh maupun menuju Aceh ke seluruh wilayah di Indonesia melalui layanan Trawlpack. Layanan Trawlpack adalah layanan dari Perusahaan Ekspedisi Murah dan Cargo Trawlbens yang siap membantu mengirimkan paket Anda.
Semakin tingginya minat pembelian kendaraan tentu akan berdampak pada aktivitas di jalan raya, salah satunya menyebabkan kemacetan. Untuk mengurangi kemacetan pemerintah daerah tentu akan membangunkan sesuatu hal untuk menjadi solusi dari permasalahan tersebut, salah satunya adalah pembuatan underpass atau jembatan fly over. Kedua pembangunan tersebut menjadi salah satu solusi efektif dan berdampak pada penguraian kemacetan di jalan.
Pemerintahan Aceh membuat pembangunan Underpass Beurawe sebagai pengurai kemacetan. Tidak hanya berfungsi untuk mengurai kemacetan, underpass juga menjadi terowongan yang dilewati oleh jasa pengiriman barang dan jasa pengiriman cargo menuju kota dan daerah yang ada di Banda Aceh. Tentu dengan adanya Underpass Beurawe ini pengiriman barang ke rumah Anda akan cepat sampai karena terlepas dari kemacetan.
Pemerintahan Aceh tidak hanya membangun Underpass Beurawe saja, namun aktif merawat underpass. Hal tersebut terlihat dari aktivitas pembersihan underpass yang dilakukan secara berkala, guna kenyamanan pengguna jalan yang melewatinya.
Setiap tradisi yang dimiliki oleh suatu daerah, pasti akan tidak terlepas dari kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakatnya. Begitupun dengan masyarakat Banda Aceh yang hampir masyarakat beragama Islam, memiliki tradisi-tradisi ke Islaman, salah satunya Kenduri Beureuat. Tradisi Kenduri Beureuat adalah kegiatan tahunan yang selalu dilakukan oleh masyarakat Aceh.
Kenduri Beureuat merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan pada nisfu Sya’ban atau pada 15 Sya’ban. Bulan Sya’ban adalah pada penanggalan Alamanak Aceh yang dikenal dengan istilah bulan Khanduri Bu. Istilah beureuat berasal dari bahasa Aceh yang artinya adalah berkah. Oleh karena itu tujuan dari tradisi ini untuk memohon berkah pada Allah SWT.
Kegiatan Kenduri Beureuat biasanya dilaksanakan di masjid, mushola, dan tempat-tempat kajian yang biasa diselenggarakan. Diadakan pada malam hari usai pengajian dan pelaksanaan sholat Maghrib maupun Isya. Kenduri diadakan oleh masyarakat untuk menikmati momen pertengahan bulan Sya’ban bersama-sama dan menikmati masa-masa bulan Ramadhan.