Eksistensi kopi semakin hari semakin banyak diminati oleh banyak orang. Dulu penikmat kopi hanya kalangan orang tua hingga lanjut usia saja. Namun saat ini Kopi sudah menjadi salah satu lifestyle anak muda, kopi menjadi teman bagi mereka hingga menjadi sebuah citra. Salah satu jenis kopi yang bisa Anda coba yaitu Kopi Babok masyarakat Tidung di Kota Tarakan.
Kopi Babok merupakan jenis kopi Robusta yang diracik khusus menggunakan rempah-rempah pilihan diantaranya Kayu Manis, Jinten, Kluwak, Kapulaga, dan Cengkeh. Ciri khas lain yang menambah kenikmatan Kopi Babok yaitu dilengkapi dengan beras yang ditanam khusus oleh suku Dayak di Pedalaman Kalimantan.
Proses pembuatan Kopi Babok masih dilakukan dengan cara tradisional hingga kini, mulai dari proses sangrai kopi hingga menumbuk kopinya sendiri. Proses tersebut dipertahankan demi terciptakan rasa yang nikmat dan alami. Harga Kopi Babok sangat terjangkau, satu bungkusnya sendiri dibanderol dari Rp 25.000 hingga Rp 30.000.
Jika Anda belum memiliki kesempatan untuk mencicipi Kopi Babok ini langsung dari Tanjung Selor, saat ini sudah ada e-commerce yang menjual secara online. Sehingga pengusaha di sana dapat mengirimkan paket murah dari Tanjung Selor ini. Jika Anda adalah pengusaha Kopi, maka lekas kirim paket murah Kopi Babok melalui jasa pengiriman paket murah terdekat di Tanjung Selor, salah satunya melalui Trawlpack.
Sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Pertanian menjadi komoditas yang paling diandalkan dalam pertumbuhan perekonomian daerah di Kalimantan Utara. Dibandingkan dengan sektor lain seperti perdagangan, kuliner dan jasa, dua sektor tadi mendominasi dalam pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Komoditi unggulan dalam sektor Pertanian adalah hasil produksi Padi sawah. Pada tahun 2021 luas panen Padi mengalami peningkatan yaitu mencapai 11.057,04 hektar. Sedangkan produksi padinya sebesar 38.164.61 GKG (Gabah Kering Giling). Produksi Padi yang semakin meningkat tentu tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap beras sebagai kebutuhan pokok sehari–hari.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus berupaya meningkatkan swasembada pangan, sehingga menghasilkan capaian peningkatan ketersediaan pangan untuk daerah hingga wilayah nasional. Hasil produksi Padi tentu dimaksudkan untuk bisa terjual dan sampai pangannya ke konsumen melalui ekspedisi barang atau ekspedisi kargo ke sejumlah daerah di Indonesia. Jasa Pengiriman Barang dan Jasa Pengiriman Kargo memberikan peran penting dalam akhir proses sektor pertanian di Tanjung Selor.
Melalui program Green City dari pemerintahan pusat, maka sejumlah kota membuat fasilitas umum dengan tata Ruang Terbuka Hijau (RTH). Salah satunya Taman Kota yang ada di Tanjung Selor yaitu Taman Tepian Kayan. Taman Tepian Kayan menjadi tempat untuk beristirahat warga Tanjung sambil melepas penat pekerjaan yang dibangun sejak tahun 2011 silam.
Taman Tepian Kayan menjadi taman serbaguna yang multifungsi bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Untuk memberikan kenyaman pengunjung, pemerintah Tanjung Selor menyediakan fasilitas yang lengkap. Fasilitas Taman Tepian Kayan diantaranya jogging track, sarana bersantai, sentra jualan, dan arena permainan. Oleh karena itu Taman Tepian Kayan juga menjadi tempat peningkatan ekonomi warga sekitar.
Tanjung Selor yang merupakan kawasan yang dekat dengan pesisir laut. Begitupun dengan Taman Tepian Kayan dibangun tepat di Sungai Kayan. Anda tidak hanya akan nyaman dengan fasilitas taman, namun pemandangan sungai Kayan akan menghipnotis pandangan Anda untuk betah berlama-lama di taman ini. Taman Tepian Kayan menjadi salah satu sarana publik bagi masyarakat Tanjung Selor.
Dalam sejarahnya, suku Bulungan adalah suku bangsa penutur yang menyampaikan peristiwa dengan cara lisan, yang pada saat itu suku Bulungan belum memiliki abjad atau tulisan. Kabupaten yang juga merupakan jalur lintas perdagangan, saat itu ada banyak saudagar yang melintasi wilayah Kalimantan Utara salah satunya bangsa Arab.
Ajaran Islam di Suku Bulungan merupakan ajaran langsung dari Bangsa Arab yang singgah ke Tanjung Selor. Setelah agama Islam masuk suku Bulungan mulai mengenal tulis-menulis huruf Arab murni maupun huruf Jawi (Arab-Melayu). Dalam kehidupan masyarakat Bulungan diwarnai oleh aktivitas yang bersifat simbolis. Prilaku yang menjadi kebiasaan suku Bulungan seringkali ditunjukan dalam bentuk aktivitas upacara.
Bagi Suku Bulungan, Komunikasi menjadi unsur penting dalam upacara tersebut seperti verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal meliputi Bahasa, kata, nyanyian dan nonverbal seperti konsep, benda-benda, simbolik dalam upacara yang tentunya mengandung arti dan makna tersendiri. Lingkup simbolik tak dapat dijauhkan dari aktivitas komunikasi. Hal ini disebabkan penggunaan simbol oleh manusia dalam proses komunikasi dan kebudayaan yang saling berkaitan.