Olahan udang khas Cirebon yang bisa dijadikan oleh-oleh seperti kerupuk udang, rebon udang, terasi udang, rengginang udang, dan masih banyak lainnya. Bahkan potensi bisnis udang ini bisa sampai pada skala nasional dan internasional. Udang khas Cirebon ini tentunya sudah tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, sehingga menjadi salah satu bahan utama juga dalam kreasi makanan.
Salah satunya usaha olahan makanan kreatif di Bandung juga menggunakan udang ini sebagai bahan utama pengembangan produknya seperti produk Rengginang Udang Bandung. Berbeda dengan rengginang pada umumnya, rengginang Udang khas Cirebon mengalami proses pembuatan yang unik karena bahan-bahan campuran utamanya adalah udang. Olahan udang ini yang wajib Anda coba yaitu kerupuk udang, abon udang dan udang goreng. Olahan tersebut termasuk olahan yang tahan lama, sehingga bisa Anda bawa pulang ke mana pun di Indonesia.
Oleh-oleh Cirebon yang paling populer yaitu Terasi yang sangat nikmat dan ternyata banyak diterima oleh semua khalayak di Indonesia. Tentu Anda juga pernah merasakannya kan? Meskipun mungkin bukan terasi udang khas Cirebon. Terasi merupakan hasil olahan dari ikan atau udang kecil-kecil yang biasanya disebut rebon. Anda dapat menyajikan rebon ini sebagai pelengkap menu makanan.
Terasi udang Cirebon dapat menambah cita rasa masakan karena terasi udang khas Cirebon terbuat dari bahan 100% udang rebon dan diolah secara tradisional. Terasi udang di Cirebon mudah ditemukan di pasar atau warung kecil di Cirebon. Eksistensi terasi ternyata tidak hanya dikenal di Indonesia saja melainkan sudah dikenal secara internasional seperti Malaysia, Thailand atau Hongkong, sebagai bumbu masak yang biasanya disebut dengan belacan.
Usaha pengolahan terasi merupakan produk favorit dan unggulan di Kabupaten Cirebon karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan dapat dimanfaatkan menjadi terasi atau zero waste. Selain memiliki nilai ekonomi, ternyata terasi udang Cirebon juga memiliki sejarah dengan kerajaan yang berdiri disana saat itu. Raja pertama di Cirebon adalah Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Cirebon yang kalau itu sering mencari udang rebon di laut. Kemudian hasil tangkapan udang rebon itu diolah langsung oleh Pangeran Cakrabuana menjadi terasi.
Cirebon menjadi daerah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, sehingga ada banyak nilai-nilai dari suku Jawa-Sunda yang juga masuk. Dari segi bahasa masyarakat Cirebon banyak yang menggunakan bahasa Jawa meskipun bukan Jawa yang kental. Selain hal itu, Anda juga akan menemukan keraton yang menjadi icon dari kota Cirebon.
Kota Cirebon memiliki empat keraton yang hingga kini masih ada dan dipimpin oleh sultan yang disegani oleh masyarakat. Keraton tersebut diantaranya keraton Kasepuhan, keraton Kacirebonan, keraton Kaprabonan, dan keraton Kanoman. Keraton kasepuhan merupakan keraton pertama dan memiliki usia yang paling tua daripada keraton lainnya.
Keraton Kasepuhan merupakan cikal bakal pemerintahan di kota Cirebon dan bangunannya masih dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu meski sudah merupakan kesultanan Islam. Selanjutnya, ada Keraton Kanoman yang didirikan oleh Pangeran Kartawijaya. Keraton Kanoman lebih banyak didominasi warna putih dan terdapat hiasan keramik di dinding.
Keraton Kacirebonan memiliki nuansa gabungan arsitektur khas Belanda, Cina, dan Arab. Kekhasan tersebut adalah akibat dari renovasi, rehabilitasi, dan penambahan bagian-bagian dan bangunan-bangunan baru di kompleks keraton sepanjang masa pemerintahan saat itu. Terakhir ada keraton Kaprabonan yang didirikan oleh pangeran dari Keraton Kanoman yang pada saat itu menolak menjadi penerus raja dan memilih untuk membuat perkumpulan untuk memperdalam ilmu agama Islam.
Jika Anda ke Cirebon, Pantai Kejawanan dapat menjadi tujuan wisata Anda yang berada di Desa Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Banyak aktivitas yang dapat Anda dilakukan bersama keluarga di Pantai Kejawanan Pengunjung dapat mengelilingi pantai dengan menyewa perahu motor dari para nelayan maupun perahu karet. Jika momennya pas, Anda juga dapat melihat para nelayan yang singgah dan melakukan bongkar muat ikan, hal ini karena pantai dekat dengan Pelabuhan Cirebon.